“Kamu adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah….” (Q.S. Ali-‘Imran :
110)
Kalimat
itu begitu indahnya, merasuk hingga ke dalam sanubari, mengisi celah-celah
kosong yang selama ini haus akan sebuah semangat penggugah. Dan kata-kata itu
begitu agung, karena di firmankan oleh Dzat yang Maha Agung pula. Sebuah
kalimat semangat yang diikuti oleh perintah untuk segera bergerak, memberikan
rangsangan kepada saraf-saraf kita untuk bangkit, enggan terpuruk dalam
kemalasan. Menggelontorkan rasa futur yang terkadang membenamkan seorang muslim
dalam lembah maksiat. Sebuah janji, sekaligus pengakuan Allah SWT terhadap
ummat nabi Muhammad SAW.
Sebagai
manusia kita telah diberikan sebuah kewajiban untuk menjadi khalifah di bumi.
Dimulai dari hal yang paling sederhana, menjadi khalifah untuk kita sendiri,
hingga menjadi khalifah bagi ummat yang sedang membutuhkan arahan langkah pada
masa sekarang ini. Strategi serta siyasi disusun demi memperbaiki akhlaq serta
aqidah ummat muslim yang sedang terkoyak, pun demi menghadapi serangan-serangan
dari musuh Islam yang terus menerus mengintervensi kita dari berbagai arah.
Kader-kader dipersiapkan demi membimbing dan membina ummat agar tak berjalan
terlalu jauh dari Alquran dan Alhadits. Menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar. Dari sinilah esensi perjuangan itu didapat,
menyemangati jiwa-jiwa kaum mukmin untuk terus berjuang menegakkan diinul Islam
dan menegakkan kalimatullah di bumi Allah ini.
Sebuah SMS dari seorang ikhwah datang kepada
seorang anggota kelompok kami pagi itu. “Asslm,ada
situs penghinaan trhdp Islam. Http://beritamuslim.wordpress.com/.
n sy hrp d lporkn pd pnglola wordpress dgn cr,klik http://en.wordpress.cpom/report-spam/.
kemudian pd kolom your email isi:email anda. Kolom blog url, isi dgn
http://beritamuslim.wordpress.com/. Kolom why isi dg BLOG SPAMMING and that blog
was insulting religion, abusing. Sbrkan, agar blognya ditutup.” Awalnya ia
tak begitu peduli dengan sms itu, namun tiba-tiba rasa penasaran itu muncul, ia
follow address tersebut dan membaca sebuah artikel disana yang berjudul “islam
agama yang paling benar,mana buktinya?”. Ia bercerita bahwa berbagai emosi
bercampur aduk kala itu. Sakit rasanya hati ini melihat Islam diperolok oleh
Yahudi. Dalam tulisan itu diperbandingkan pencapaian, ibadah, serta hal-hal lain
antara Islam dan agama-agama lain, terutama Yahudi. Semua yang diperbandingkan
disana bersifat materiil, sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan yang
diajarkan oleh Rasulullah untuk hidup secara sederhana. Mereka berkata bahwa
mereka memiliki ilmuwan-ilmuwan hebat yang mampu membuat pesawat F35, jet
tempur, dan berbagai macam “alat perusak” yang lain. Tapi mereka tak sadar
bahwa mereka telah mencuri ilmu yang telah ditemukan oleh cendekiawan muslim
kita pada masa Sumulyatul Islam. Mereka menjajah dan membakar habis semua ilmu
pengetahuan ummat Islam pada masa itu karena mereka tak ingin disaingi, juga
ingin mencuri segala yang berguna bagi mereka dan “mengakui” bahwa itu adalah
ciptaan mereka. Begitulah sifat mereka, apapun dilakukan demi memuaskan hawa
nafsu mereka. Tak hanya kepada ummat Islam, seperti yang kita tahu mereka pun
juga melakukannya kepada suku Maya yang juga dibakar habis semua kitab-kitabnya,
sistem kalendernya dan juga sukunya, hingga akhirnya mereka sadar bahwa suku
itu memiliki sebuah “harta terpendam”. Serta masih banyak contoh yang lainnya..
Banyak
opini dari kalangan kaum mukminin menanyakan mengapa kita tak bisa kembali ke
masa seperti sumulyatul Islam, padahal jika kita lihat sumber daya Islam saat
ini sangatlah banyak. Namun kita masih belum bisa memiliki pencapaian seperti
yang cendekiawan muslim capai pada masa itu. Mungkin dari pertanyaan-pertanyaan
itu kita bisa sedikit ber-muhasabah
dengan kata-kata dari Imam Hasan Al-Banna ini “Mentalitas kita --hari-hari ini-- sungguh membutuhkan pengobatan
serius dan penyembuhan total. Kita memerlukan pencairan bagi perasaan yang
telah keras membeku. Kita butuh perbaikan bagi akhlak yang telah rusak binasa.
Kita juga butuh penyadaran atas penyakit bakhil yang telah demikian akut”.
Nah, marilah ber-muhasabah!
Allah
telah berfirman seperti yang tertulis dalam Ali Imran 110. Tentunya itu bukan
sekedar kata-kata tanpa arti. Allah telah memilih kita menjadi ummat yang
terbaik, karena Allah tahu bahwa kita memiliki suatu potensi yang luar biasa
untuk dikembangkan. Dalam info kedokteran, otak kita memliki jutaan sel otak
yang mampu menyimpan memory 35 ribu exabyte (1exa=seribu peta=sejuta
tera=semiliar giga). Bayangkan betapa besar potensi yang bisa kita raih dengan
kapasitas sebesar itu? Allah telah memberikan
sumber daya pada setiap manusia, tinggal bagaimana ia mengembangkannya.
Einstein saja hanya menggunakan 2% dari kemampuan otaknya. Lalu bagaimanakah
dengan kita?
Terkadang kita terlalu men-judge bahwa kemampuan kita terbatas, bahwa kita terlalu lemah untuk
melakukan suatu hal yang memiliki standar tinggi dan menyerah ketika Allah
menguji keimanan kita dengan suatu hal yang rumit. Tapi bukankah Allah juga
telah menjanjikan dalam AlBaqarah 286? “Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...”. nah, Allah telah memperhitungkan segalanya
saudaraku. Tidak selayaknya kita berkeluh kesah dan mengatakan “Allah tidak
adil”. Kita mampu menjadi seorang “ummat
terbaik”! dan Allah lah yang akan melatih kita menjadi ummat terbaik itu.
Dengan segala potensi yang telah Allah tancapkan pada diri kita, kita tentunya akan
mampu untuk menghadapi segala ujian yang akan Allah berikan pada kita hingga
kita nantinya akan mampu menegakkan kembali diinul Islam di bumi Allah ini. Dan
Allah telah menyiapkan satu jalan yang begitu terang untuk kita lewati, jalan
yang dipenuhi dengan berkah-Nya, dan itulah jalan yang memang telah Allah siapkan
untuk kita, satu-satunya jalan yang mampu mengantarkan kita meraih surgaNya,
jalan Islam. Perjuangan memang tidaklah mudah, namun arti dari perjuangan itu
justru akan nampak nyata ketika kita telah menikmati hasilnya nanti, dan kita
berharap di akhir nanti ketika kita telah berhasil melewati ujian dari Allah,
kita akan mampu meneriakkan kata-kata kemenangan, we are the champion!
[Aditya Hendriawan]
Posting Komentar